Donasi Pengadaan Alat Mitigasi Bencana

Sebagaimana kita ketahui bahwa Indonesia adalah negara dengan potensi bencana alam yang cukup besar, salah satunya bencana TANAH LONGSOR. Berdasarkan data dari BNPB pada tahun 2020, Indonesia mempunyai lebih dari 27.000 titik lokasi rawan bencana longsor, dan seperempat diantaranya adalah lokasi yang berdekatan dengan pemukiman padat penduduk, persawahan produktif, sekolah serata tempat ibadah, dll.

Kebutuhan instrumentasi monitoring yang secra real-time dapat mendeteksi pergerakan tanah, memprediksi indikasi longsor secara langsung dan mampu memberikan peringatan dini berupa alert (bunyi sirine, lampu tanda bahaya, bahkan notifikasi WhatsApp) sangat dibutuhkan.
Pemerintah telah melakukan banyak pengadaan alat-alat monitoring tersebut, baik yang berasal dari dana pemerintah pusat (APBN) dan daerah (APBD), namun itu juga belum cukup untuk memenhui seluruh kebutuhan alat instrumentasi LEWS di seluruh lokasi yang ada.

Maka Yayasan WALAYAH dan FORTUNA ARGATECH berkolaborasi, menjalin kerja sama untuk membantu pemerintah dalam pengadaan alat instrumentasi kebencanaan terutama EWS Longsor tersebut.
LEWS (Landslide Early Warning System) atau EWS Longsor adalah sebuah sistem mitigasi bencana longsor yang diproduksi oleh FORTUNA ARGATECH yang berpengalaman menyediakan alat-alat instrumentasi kebencanaan untuk implementasi longsor, banjir dan tsunami sejak 2014.

Disaat banyak lembaga sosial kemasyarakatan, ormas juga industri masih berfokus pada penanganan paska bencana. Maka kolaborasi antara Yayasan WALAYAH dan FORTUNA ARGATECH ini justru fokus pada aksi nyata mitigasi bencana. Melalui pemanfaatan teknologi tinggi yakni kecepatan internet yang luas, dan monitoring jarak jauh (telemetri).
Kami berharap akan lebih banyak lagi masyarakat yang tinggal di area rawan bencana longsor, bisa mendapatkan manfaat untuk lebih "aware" dan tanggap darurat sebelum bencana longsor terjadi. Semoga dengan alat LEWS ini dapat semakin mengurangi dampak resiko kehilangan nyawa dan harta benda, terutama dari bencana tanah longsor.